Selasa, 05 Juni 2007

Sejarah Visual Basic

Masih segar dalam ingatan saya ketika pada tahun 1994 di sekolah saya mencoba komputer untuk yang pertama kali di sekolah. Komputer ini berbasiskan microprocessor Intel 8086. Tidak hanya lambat karena tidak mempunyai hardisk dan hanya mempunyai RAM tidak lebih dari 64 KB, bahkan layar monitornya pun masih berwarna hijau. Namun untuk seseorang yang baru pertama kali 'berkenalan" dengan komputer, pada waktu itu hal ini sudah cukup untuk mengundang kekaguman tersendiri bagi saya.

Untuk menggunakan komputer ini, mempunyai sebuah disket DOS adalah merupakan hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jika Anda sudah menyalakan komputer, namun Anda belum memasukkan disket DOS untuk booting, maka bersiap-siaplah untuk "berjumpa" program BASIC. Pada waktu itu BASIC merupakan program yang sudah terpasang (built-in) pada setiap komputer 8088/8086 atau kompatibel dengan IBM PC.

Seiring dengan perkembangan zaman, tanpa kita sadari sekarang kita hidup di dalam dunia yang sedang mengalami proses revolusi penerapan teknologi komputer yang disebut dengan compurization (komputerisasi). Komputerisasi tidak hanya mempengaruhi Anda secara pribadi, tetapi juga keluarga Anda, masyarakat, organisasi-organisasi dan hampir seluruh aspek kehidupan manusia di dunia ini tidak luput dari sentuhan komputerisasi.

Revolusi adalah merupakan jalan hidup dalam dunia industri komputer. 20 tahun yang lalu, komputer masih berupa mainframe sehingga harganya begitu mahal dan berukuran sangat besar. Itulah zaman era keemasan komputer mainframe. Hanya sedikit orang yang berkesempatan untuk bersentuhan dengan teknologi komputer.


Revolusi Dunia Pemrograman

Pemrogram pada komputer generasi pertama kebanyakan adalah adalah ahli teknik dan ahli matematika yang tertarik menggunakan komputer untuk menyelesaikan permasalahan di bidangnya. Program yang dibuat pada generasi ini dilakukan dengan cara menghubungkan beberapa sirkuit di dalam komputer atau membuat program dalam bahasa mesin yang disimpan di memori komputer secara permanen. Biasanya program tersebut sifatnya unik untuk suatu aplikasi tertentu dan bila akan digunakan untuk aplikasi yang lain, terpaksa harus memprogram sirkuit kembali atau menulis kembali program di dalam bahasa mesin.

Bahasa pemrograman yang paling awal dirancang pada tahun 1950-an dan dibuat semata-mata untuk memecahkan masalah matematika yang kompleks. Bahasa-bahasa tersebut agak membingungkan bagi orang awam. Namun hal itu bukanlah masalah berbesar, karena komputer hanya ditemukan di lembaga-lembaga riset besar. Lambat laut tentunya orang sadar bahwa teknologi komputer bisa berguna tidak hanya untuk melakukan perhitungan matematika, namun bisa berguna untuk bidang yang lain. Maka komputer pun mulai menjadi barang yang biasa ditemukan di lingkungan bisnis dan universitas. Dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan komputer, semakin banyak pula orang yang sadar bahwa bahasa pemrograman yang rumit hanya akan menghambat perkembangan komputer itu sendiri.

Pada tanggal 1 Mei 1964, penemu bahasa BASIC, yaitu Profesor John G. Kemeny dan Thomas E. Kurtz di Dartmouth College di New Hampshire menjalankan pertama kali program BASIC.

Bahasa BASIC (Beginner's All-purpose Symbolic Instruction Code) merupakan bahasa tingkat tinggi yang berbentuk interpreter, yang memungkinkan untuk mengoperasikan komputer secara interaktif, program dapat ditulis, dijalankan, diubah dan dijalankan lagi tanpa harus melalui tahap kompilasi seperti pada bahasa tingkat tinggi lainnya yang berbentu compiler. Bahasa ini dirancang khusus untuk memudahkan tugas belajar memprogram.

Dalam waktu kurang dari 2 dekade bahasa C telah berkembang dengan pesat, tepatnya pada awal tahun 1970-an ketika Dennis Ritchie dari Bell Laboratories mulai memperkenalkan bahasa C untuk digunakan dalam lingkungan intern Bell Laboratories.

Pada tahun 1975, Paul Allen, pemrogram muda yang bekerja ada perusahaan komputer Honeywall dengan teman masa kecilnya William Bill Gates menawarkan interpreter BASIC kepada Ed Robert, pemilik perusahaan MITS yang memproduksi komputer mikro Altair 8800 yang mempunyai RAM 4 KB. Kedua orang ini semasa di SMA sudah pernah mendirikan perusahaan dengan nama Traf-O-Data, tetapi tidak sukses.

Ed Robert berjanji akan membeli interpreter BASIC tersebut apabila ia bisa berjalan di atas komputer Altair. Paul Allen dan Bill Gates mengembangkan interpreter BASIC tersebut tanpa pernah melihat secara langsung bentuk dari komputer Altair, apalagi menggunakannya. Apa yang mereka andalkan adalah manual dari microprocessor Intel 8080 yang digunakan di Altair dan diagram dari komputer Altair itu sendiri. Untuk mengujinya, mereka menjalankan interpreter BASIC-nya pada komputer besar dan akhirnya merekam hasilnya ke pita kertas (paper tape).

Ketika Paul Allen akan mendemonstrasikan hasil kerjanya pada Ed Robert, dia teringat bahwa belum ditulis suatu program loader untuk membaca dan meletakkan interpreter BASIC yang ada di paper tape ke dalam main memory Altair. Paul Allen langsung menulis program loader tersebut dalam bahasa mesin dan memanggil interpreter BASIC dari pita kertas. Setelah beberapa menit, program berhasil masuk ke main memory. Paul Allen menyadari bahwa dia dan Bill Gates telah membuat banyak kesalahan di sana-sini, walaupun demikian, interpreter BASIC ini akhirnya dapat berjalan juga di komputer mikro Altair dan Ed Robert jadi membelinya. Untuk kedua kalinya, Paul Allen dan Bill Gates mendirikan suatu perusahaan yang disebut dengan Microsoft, yang terkenal sampai sekarang. Inilah cikal bakal dari BASIC yang terkenal itu.

Sebelum tahun 1980, sistem operasi (operating system - OS) yang paling banyak digunakan dan dianggap sebagai standar dari OS adalah CP/M-80 buatan Digital Research. Tetapi sejak tahun 1980, Microsoft Corporation di Bellevue, Washington yang dikepalai oleh Bill Gates, mengembangkan OS dengan nama MS-DOS (MicroSoft - DiskOperating System) untuk komputer 16 bit.

MS-DOS dipergunakan di komputer mikro yang menggunakan microprocessor Intel 8088 atau Intel 8086, sedang CP/M digunakan pada komputer mikro yang menggunakan Intel 8080 (8 bit). Pada waktu itu, orang menganggap bahwa MS-DOS sebagai standar OS untuk komputer 16 bit.

MS-DOS dikembangkan dalam waktu yang sangat singkat, karena berasal dari sistem operasi QDOS versi 0.10 yang dibuat oleh perusahaan Seattle Computer Products. QDOS yang selanjutnya adalah MS-DOS dibuat dengan menggunakan bahasa mesin (assembler) untuk dengan pertimbangan terbatasnya memori dan juga kecepatan yang dimiliki oleh komputer Altair. Pada bulan Juli 1981, Microsoft membeli hak cipta dari QDOS dan mengubahnya sedikit untuk dijual kepada IBM. Sejak IBM memilih MS-DOS untuk diterapkan pada IBM PC, yang kemudian diberi nama IBM PC-DOS, lebih dari 50 pabrik komputer menggunakan MS-DOS untuk diterapkan pada komputer buatannya.

Sebagai infromasi tambahan, memprogram dengan menggunakan bahasa mesin (assembly) adalah merupakan mimpi buruk yang dialami oleh para pemrogram. Apalagi jika memprogramnya dalam lingkungan DOS. Tidak jarang komputer menjadi hang ketika program yang sudah di-compile dijalankan.

Beberapa tahun kemudian muncullah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang dengan menawarkan berbagai macam fungsi dalam pustakanya (library). Akan tetapi, untuk membuat sebuah aplikasi bisnis berbentuk grafik masih merupakan pekerjaaan yang cukup sulit untuk dilakukan. Jangankan aplikasi berbentuk grafik untuk menangani permasalahan mencetak data ke dalam printer saja sudah cukup untuk membuat pemrogram kesulitan. Belum lagi untuk membedakan antara printer satu dengan yang lainnya, walaupun keduanya mempunyai tipe yang sama, yaktu sama-sama dotmatrix, pemrogram harus terlebih dahulu membuat sebuah program yang mengakomodasi semua printer tersebut. Itulah gambaran kesulitan yang dialami oleh generasi pertama pemrogram. Dibutuhkan lebih dari 20 tahun untuk mendapatkan lingkungan pemrograman berbasis DOS yang cukup stabil.

Ketika komputer mikro tergusur oleh IBM PC, maka inilah zaman dimulainya era komputer pribadi (personal computer – PC) dengan antarmuka pemakai grafis (Graphical User Interface - GUI). Dengan munculnya Microsoft Windows, para pemakai PC bisa bekerja dalam lingkungan yang kaya grafis dan intuitif. Dengan GUI menyebabkan aplikasi-aplikasi jauh lebih mudah dipelajari dan dipakai. Hal ini sebagai ganti belajar mengetikkan dan menghafal perintah-perintah yang panjang, para pemakai cukup memilih sebuah menu dengan mengklik tombol mouse. Jendela-jendela pada layar memungkinkan pemakai untuk menjalankan lebih dari satu program secara bersamaan (multi-tasking). Kotak-kotak dialog muncul ketika sebuah program membutuhkan konfirmasi dari pemakai.

Kendati lingkungan ini sangat menyenangkan bagi pemakai, namun bagi para pemrogram hidup tiba-tiba terasa lebih berat. Berpindah ke Windows bukan hanya memindahkan aplikasi DOS ke dalam Windows, akan tetapi juga meninggalkan pola pikir lama menuju sebuah lapangan pola pikir baru. Mereka harus membuat dan memrogram windows, menu, tombol, textbox, font, kotak dialog, dan beragam elemen lain beserta operasi-operasi di dalamnya, bahkan untuk program yang paling sederhana sekalipun. Jadi ketika Microsoft Windows diperkenalkan, para pemrogram merasa gembira sekaligus tertekan. Gembira karena Windows memberikan platform baru untuk menuliskan aplikasi grafis serta user-friendly, tertekan karena Windows menyebabkan pekerjaan mereka menjadi jauh lebih rumit dan lebih kompleks.

Sebagai contoh, sebuah program sederhana untuk menampilkan suatu pesan ke layar bisa dituliskan dalam empat baris perintah oleh pemrogram yang bekerja di bawah MS-DOS. Program serupa untuk Windows, pada waktu itu, membutuhkan dua atau tiga halaman kode dan pemrogramnya harus belajar cara mengontrol tombol, textbox, menu, font, memori, dan sumber daya sistem lainnya. Akan tetapi manfaat Windows bagi pemakai akhir (end user) memang pasti dan dalam waktu sekejap orang-orang mulai membeli program-program yang ditulis untuk Windows. Jadi para pemrogram profesional menggertakkan giginya dan mulai menulis berhalaman-halaman kode.

Sejumlah pemrogram berhasil memindahkan dirinya ke dalam lingkungan pemrograman baru, sejumlah yang lain tertinggal di belakang. Pemrogram yang berhasil tentunya harus membayar mahal dengan belajar lagi tentang apa dan bagaimana memrogram dalam lingkungan Windows. Sedang pemrogram yang lain tentunya bukan tanpa alasan kenapa ia memilih tetap menggunakan lingkungan DOS sebagai basisnya. Ada yang mengatakan bahwa ia sudah tak sanggup lagi belajar, namun ada juga berpendapat bahwa kemampuan Windows masih diragukan. Maka hanya seleksi alamiahlah yang menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah.

Pada tahun 1986, Dr. Bjarne Stroustrup meluncurkan bukunya yang sangat berpengaruh dengan judul The C++ Programming Language sebagai tanda dimulainya era pemrograman berorientasi objek (Object Programming Language -OOP). Pada tahun yang sama Intel meluncurkan microprocessor 32 bit yang pertama kali yakni 386. Banyak pemrogram profesional Amerika menggunakan bahasa C++ sebagai bahasa pemrogramannya ketika membangun suatu aplikasi yang berjalan di atas Windows. Pustaka-pustaka class (class library) dibangun untuk membantu kecepatan pengembangan suatu aplikasi. Terutama class yang berhubungan dengan objek.

Banyak orang percaya bahwa Windows mengawali masa berakhirnya pemrogram amatir. Dalam dunia MS-DOS, para profesional dalam di bidang non-komputer, biasanya mampu menulis aplikasi-aplikasi sederhana yang membantu mereka dalam pekerjaannya, merampingkan perhitungan yang membosankan, atau mengelola data dengan cepat. Jadi C++ bukanlah bahasa yang tepat untuk mereka. Karena yang mereka butuhkan adalah bahasa pemrograman yang cepat dan mudah dipelajari. Sementara C++ adalah bahasa yang benar-benar berbeda dengan bahasa C sebelumnya karena mengandung OOP.

Pada waktu itu, sebagian besar pemrogram profesional membutuhkan waktu 6 bulan untuk akrab dengan konsep OOP seperti pengkapsulan (encapsulation), pewarisan (inheritance), dan polimorfisme (polymorphism). Namun bisakah setiap orang memahami hal-hal tersebut? Tentu tidak, apalagi tuntutan pemrograman dalam Windows begitu rumit bahkan untuk aplikasi yang paling sederhana sekalipun.

Tuntutan ini terjawab pada 1991, ketika Microsoft memperkenalkan Visual Basic versi 1.0. Sistem pemrograman Visual Basic mengemas kerumitan Windows dengan cara yang benar-benar menakjubkan. Sejumlah besar pemrogram yang kesulitan untuk mempelajari C++ atau pemrogram yang membutuhkan bahasa pemrograman yang lebih mudah dan lebih produktif untuk lingkungan Windows 3.0, dapat dengan mudah dan sukses pindah ke Visual Basic.

Dengan mengkombinasikan kemampuan bahasa Basic dan peranti desain visual, bahasa ini menyediakan kesederhanaan dan kemudahan pakai tanpa mengorbankan kinerja atau fasilitas grafis yang menyebabkan Windows menjadi lingkungan kerja yang begitu menyenangkan. Menu, tombol, textbox, font, dan semua elemen lainnya dengan mudah dapat dirancang. Dan semua fasilitas tersebut tidak membutuhkan lebih dari beberapa baris pemrograman.

Visual Basic 1.0 adalah salah satu bahasa komputer pertama yang mendukung pemrograman event-driven. Event-driven adalah gaya pemrograman yang sangat cocok untuk antarmuka pemakai grafis. Secara tradisional, pemrograman adalah sesuatu yang berorientasi pada proses dan langkah demi langkah. Sebagai ganti menuliskan sebuah program yang mengeplot setiap langkah dalam urutan tepat, pemrogram menuliskan sebuah program yang bereaksi terhadap tindakan pemakai seperti memilih sebuah menu, mengklik jendela, atau menggerak mouse. Suatu program yang besar dapat diganti dengan kumpulan miniprogram yang dipicu oleh event-event yang dilakukan oleh pemakai. Dan dengan Visual Basic, aplikasi seperti ini bisa dituliskan dengan cepat dan mudah. Sebagaimana kata Visual yang tersirat, pemrograman dilakukan secara visual. Ini berarti bahwa sebuah aplikasi sudah terlihat hasilnya walaupun belum dijalankan. Letak dan ukuran menu, textbox, tombol, dan elemen lainnya dapat dirancang dengan menggunakan mouse dan keyboard.

Peredaran awal Visual Basic sukses besar, terjual puluhan ribu copy dan meraih penghargaan-penghargaan dari hampir semua majalah komputer. Pada musim gugur tahun 1992, Visual Basic versi 2.0 diluncurkan dengan menawarkan kehebatan dan fasilitas-fasilitas penting.

Untuk memenuhi untuk tuntutan dari para pemrogram seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, beberapa tahun kemudian Visual Basic 3.0 diluncurkan dengan kinerja yang sudah ditingkatkan. Bukan hanya DAO (Data Access Object - yang berfungsi untuk mengakses database) sudah ditambahkan, tapi juga akses data visual dengan kontrol data (data control) juga sudah diberikan. Aplikasi data-browsing dapat dengan mudah dilakukan tanpa menulis kode. Kontrol OLE (Object Linking and Embedding) juga sudah ditambahkan.

Seiring dengan perkembangan teknologi microprocessor yang telah berbasis 386 ke teknologi Pentium, Microsoft pun kemudian meluncurkan Windows 32 bit-nya yang pertama kali yakni Windows 95. Windows 95 sangat terkenal karena menampilkan GUI dengan konsep baru yang lebih memudahkan pemakai dalam menjalankan aplikasi. Untuk menjembatani perubahan dari Windows 3.11 (16 bit) ke dalam Windows 95, Microsoft meluncurkan Visual Basic 4.0 yang menawarkan 2 compiler yang terpisah dan berbeda, yang satu untuk pengembangan windows 16 bit dan yang lain untuk windows 32 bit. Pada versi ini, pemrogram sudah dapat membangun program dengan berbasiskan Componen Object Model (COM) yang mendukung kemampuan untuk membuat Dynamic-Link Libraries (DLLs). Inilah untuk kali pertama konsep OOP diterapkan dalam Visual Basic.

Kemampuan untuk membangun dan mendistribusikan ActiveX Control diberikan pada Visual Basic 5.0. Dengan ditemukannya teknologi ActiveX, baik berbentuk Active DLL (COM) ataupun ActiveX Control (OCX), sebuah pasar baru yang juga berarti peluang dan pekerjaan baru telah tercipta. Adalah Dan Appleman, penulis buku Developing ActiveX Components with Visual Basic 5.0, mengatakan "ActiveX: Is It Technology or Is It Marketing?" Teknologi ActiveX telah menciptakan dan menumbungkan semangat baru dalam dunia pemrograman. Hari ini, lebih dari 1000 macam ActiveX Control telah diciptakan dan beredar di pasar dan lebih banyak lagi sedang dikembangkan.

Meskipun ActiveX Document juga sudah diberikan pada Visual Basic 5 untuk dukungan terhadap internet, namun tetap saja hal ini belumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan pemrograman dalam membuat aplikasi berbasis internet. Menanggapi hal ini, pada 1998, Microsoft meluncurkan Visual Basic 6.0 dengan 3 fitur projek baru: Data Project, DHTML Application, IIS Application. Dengan 3 senjata baru ini, diharapkan pemrograman Visual Basic sudah mampu untuk membuat aplikasi internet yang handal. Namun ternyata, meskipun 3 fitur baru sudah diberikan hal itu belumlah cukup untuk memenuhi tuntutan perkembangan zaman. Dunia pemrograman membutuhkan lebih dari itu, revolusi Internet.


Revolusi Bisnis

Sebagaimana mungkin yang sudah Anda ketahui, hari ini, dunia bisnis telah berkembang begitu pesat. Perusahaan-perusahaan menyadari bahwa dengan menggunakan komputer-komputer yang terkoneksi dalam suatu jaringan beserta dengan komputer servernya, dapat mengubah cara mereka berbisnis. Informasi dapat dengan mudah dibagi-bagikan dari departemen satu ke departemen yang lain.

Lambat laut seiring dengan perkembangan bisnis, dunia bisnis membutuhkan suatu aplikasi yang cepat dan tepat dalam pengembangan. Bukan hanya aplikasi yang mampu memecahkan masalah yang dihadapi sekarang, akan tetapi juga permasalahan yang mungkin terjadi di masa-masa yang akan datang.

Era dunia bisnis tanpa batas (business without boundaries) pun datang ditandai dengan kelahiran internet. Perdagangan yang selama ini menggunakan metode konvensional berubah menjadi metode digital. Dari pemasaran secara langsung dari pintu ke pintu (door-to-door) menuju pemasaran secara online melalui internet.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Gambar I - 1 Bisnis Tanpa Batas

Internet telah merevolusi cara kita berkomunikasi. Dari komunikasi secara analog menjadi komunikasi secara digital. Internet membawa suasana baru dalam bertukar informasi dan hiburan. Bahkan internet menambahkan kata "e" dalam "commerce" (perdagangan), maka muncullah istilah e-commerce.

Namun bukan berarti internet tidak mempunyai kekurangan. Sampai hari ini, Internet tidak lebih dari sekedar "koran". Anda hanya bisa melihat teks dan gambar yang terdapat di dalamnya, sedang untuk mengedit, menganalisa ataupun memanipulasi data merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan. Walaupun fitur personalisasi sudah diterapkan, akan tetapi Anda harus selalu mengaturnya ke setiap situs yang Anda kunjungi. Hal ini menimbulkan pekerjaan yang sama terjadi berulang lagi. Belum lagi Anda harus beradaptasi dengan teknologi yang digunakan oleh situs tersebut. Cobalah menghitung berapa banyak waktu Anda yang terbuang dengan percuma.

Masalah ini akan berlipat ganda jika Anda menggunakan menggunakan lebih dari satu PC atau mobile device. Untuk mengakses informasi Anda secara online seperti e-mail dan data penting lainnya, Anda harus berjuang dengan banyak antarmuka yang seringkali tidak cocok satu sama lain. Cobalah menghitung berapa banyak kerugian yang Anda derita.

Bagi pemrogram Web, alat untuk membangun, menguji dan memasang solusi bagi permasalahan di atas sangatlah tidak mencukupi. Situs yang ada sekarang lebih banyak menampilkan hal-hal yang sifatnya atraktif dibanding dengan situs yang bermanfaat. Tak satupun di antara mereka yang memakai siklus hidup perangkat lunak (software life cycle), mulai dari analisa, perancangan, pengujian, instalasi sampai dengan pemeliharaan secara efektif dan efisien. Sampai kapankah hal ini akan terjadi?


Microsoft .NET

Jawabannya datang ketika Microsoft memperkenalkan Microsoft .NET. Microsoft .NET akan memungkinkan pemakai mengakses informasi mereka, file-file penting atau program mereka kapan saja, dimana saja, dalam platform atau alat apa saja. Inilah visi utama dari Microsoft .NET.

Ide dasar dari Microsoft .NET adalah mengubah dari situs Web perseorangan atau peralatan yang terkoneksi dengan internet, menuju konstelasi komputer, alat, dan service yang bekerja sama untuk menghasilkan solusi yang lebih luas dan lebih kaya. Pemakai dapat mengontrol penuh kapan dan dimana serta informasi apa akan dikirimkan kepadanya. Ia tidak harus mengetahui dimana informasi itu berada dan bagaimana cara ia memperolehnya. Sebagai contoh, beberapa tahun yang akan datang, Microsoft dan perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengannya, akan menghentikan model pengiriman software melalui CD. Sebagai gantinya, software akan dikirim melalui Web Services di atas internet. Customer tidak lagi akan membeli software, kemudian menginstall dan memeliharanya di komputer mereka, sebagai gantinya mereka akan menyewa software beserta dengan fitur-fitur yang dibutuhkan. Software akan di-download, di-install, dan dipelihara oleh Web Service. Adapun masalah update dan perbaikan akan dilakukan secara otomatis melalui internet. Pada masa ini, jika Anda ingin menggunakan software untuk menangani sebuah proyek, seperti program CAD/CAM yang mahal, namun tidak ingin membelinya, Anda dapat menggunakannya melalui Web Service dan akan dikenakan ongkos sewa selama menggunakannya. Salah manfaat dari metode ini adalah pembajakan software selama ini terjadi dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Inilah salah misi yang dipikul oleh Microsoft .NET.

Adapun misi selengkapnya dari Microsoft .NET antara lain:

  • Software as service – Sebagaimana penjelasan di atas, software akan berfungsi layaknya sebuah service. Sistem pembelian suatu software tidak lagi berlaku, sebagai gantinya akan diberlakukan sistem sewa.
  • XML enabled – Tidak seperti HTML, yang dirancang untuk mengontrol penampakan informasi secara statis, XML sepenuhnya dirancang untuk pengiriman data terstruktur dari komputer ke komputer yang lain, atau dari mobile device satu ke mobile device yang lain , atau dari Web Service satu ke Web Service lain. Hal ini bisa terjadi karena XML juga dapat diprogram dan diedit sesuai dengan kebutuhan.
  • Range of smart device – Bukan hanya Pocket PC, yang di dalamnya terdapat Windows CE, yang didukung oleh Microsoft .NET namun juga Web TV, handphone, service server, dan peralatan lainnya.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Gambar I - 2 Macam-macam Smart Device

  • New user experience – Pengalaman-pengalaman baru akan hadir menjumpai pemakai dalam berinteraksi dengan komputer atau peralatan lainnya. Pengalaman itu seperti memasukkan data melalui suara (speech recognition), tulisan tangan (handwriting), dan lain-lainya.

Ketika DOS menjadi sistem operasi standar yang digunakan pada PC, ia membuka peluang bagi pemrogram perangkat lunak perseorangan (independent software developer – ISD) untuk membangun program-program baru yang berjalan di atas DOS. Windows kemudian datang dan membawa ISD ke tingkat yang lebih tinggi. Dari aplikasi berbasis DOS yang berupa teks, ke dalam lingkungan yang kaya grafis (GUI) dan intuitif.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Gambar I - 3 Masa Peralihan dunia bisnis

Walaupun era aplikasi Windows masih terus berjalan, namun dunia bisnis tampaknya akan berubah sekali lagi. Gambar I-3 menunjukkan bahwa gejala perubahan dari aplikasi yang diperjualbelikan menjadi aplikasi yang di-service-kan. Inilah masa peralihan baru dalam dunia bisnis. Beberapa tahun yang akan datang, Anda akan melihat orang menggunakan aplikasi Microsoft Office yang berjalan di atas aplikasi Internet Explorer atau Netscape Communicator. Ia akan menulis sebuah tulisan pada Microsoft Word dan secara bersamaan menggunakan Microsoft Excel untuk melalui beberapa perhitungan tertentu.

Dunia pemrograman pun juga akan mengalami perubahan, sistem royalti atau lisensi yang selama ini masih digunakan, secara lambat namun pasti akan diganti dengan sistem sewa. Komputer, mobile device, dan service akan berkolaborasi menjadi satu dalam sebuah "orkestra" baru yang berjudul Microsoft .NET. Pada majalah Business Weeks, edisi Asia, yang diterbitkan pada tanggal 4 Juni 2001, Bill Gates mengatakan "We're not playing catch-up. We're back in a pioneering position." (Kami bukan bermain kejar-mengejar. Kami kembali menduduki posisi pelopor). Sekarang, Microsoft tidak lagi membatasi membatasi dirinya untuk bermain di lapangan tertentu saja (misalnya software server dan desktop) akan tetapi telah memutuskan untuk bermain di seluruh lapangan yang ada. Bahkan lapangan yang belum ada sekalipun pasti akan dimasukinya.


4 komentar:

Anonim mengatakan...

emang sistem sewa menyewa sepertinya lebih fair baik di sisi developer ataupun di sisi customer.

di sisi customer, mereka tatap dapat dilayani sesuai dengan kebutuhan mereka yang selalu berkembang.

Tapi yang sangat disayangkan adalah produk .NET yang mahal dan rakus resource...

hardware software mengatakan...

mari kang.. kita jadikan Orang2 indonesia menjadi programer2 no 1 dunia.... AMiinnnn lam kenal kang...

Unknown mengatakan...

kk saya mendapatkan kasus tentang mencari usia menggunakan VB.net kk
kk bisa bantu saya

Unknown mengatakan...

ini yg aku cari.

 

Copyright © 2007, Djainul. All rights reserved.